Kamis, 14 Januari 2010

PERILAKU KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK MIE INSTANT DAN KAITAN STRATEGI PEMASARANNYA.

Mi instan sangat populer sebagai makanan tambahan yang memiliki nilai gizi yang cukup baik. Konsumsi produk mi instan berkembang dari tahun ke tahun dan seiring dengan hal tersebut industri penghasil mi instan juga berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. Dengan berjalannya waktu dan dengan semakin banyaknya produk sejenis di pasar menyebabkan konsumen memiliki banyak pilihan terhadap produk mi instan yang akan dikonsumsinya.

Pengetahuan yang jelas dan jeli terhadap keinginan ataupun harapan yang diinginkan oleh konsumen terhadap produk yang akan dibelinya menjadi penting bagi produsen agar dapat terus bersaing di pasar yang sangat kompetitif. Atribut-atribut yang melekat pada produk mi instan menjadi perlu untuk dikaji dan diketahui agar produsen mampu membuat dan menyediakan produk mi instan yang diinginkan oleh konsumennya.

Perkembangan industri mi instan yang semakin pesat juga menyebabkan timbulnya persaingan yang semakin ketat antar produk mi instan di pasar yang cukup luas. Hal ini membutuhkan suatu kajian terhadap strategi pemasaran yang jelas dan terencana agar produk mi instan tersebut dapat menjadi suatu bagian yang memberi keuntungan bagi produsennya.

Persaingan yang sangat tinggi di pasar menyebabkan produsen harus mengetahui atribut-atribut apa saja yang menjadi perhatian dan dasar bagi konsumen ketika keputusan pembelian dilakukan. Prioritas yang ada pada atribut produk juga menjadi perhatian produsen karena mungkin tidak semua atribut yang ideal menurut konsumen dapat dipenuhi oleh produsen mengingat adanya kendala produksi maupun kendala biaya ataupun harga jual yang dapat diterima oleh konsumen.

Salah satu merek mi instan yang ada adalah NISSINMI. Mi instan ini memiliki beberapa karakteristik yang khas yaitu bentuknya yang tidak kotak tetapi agak bulat atau lonjong dan dapat dimasak dengan waktu yang lebih singkat. Pada umumnya mi instan dimasak dengan waktu 3 menit akan tetapi mi instan merek NISSINMI hanya 1.5 menit.

Pengetahuan dan pengenalan terhadap atribut produk mi instan menjadi bagian yang harus diketahui oleh produsen produk mi instan. Atribut yang melekat pada produk mi instan antara lain harga, berat produk tiap kemasan, bentuk dan warna kemasan, rasa dan kesesuaiannya yang diharapkan, kemudahan cara penyajian, nilai gizi atau tambahan vitamin atau mineral yang ada, ataupun bahan tambahan yang diberikan untuk meningkatkan cita rasa dan penampilan produk mi instan dan lain-lain. Atribut apa yang menjadi acuan atau hal yang penting bagi konsumen harus diidentifikasi dan diketahui secara baik dan jelas.

Tujuan dan kegunaan penelitian diarahkan untuk (a) mengidentifikasi karakteristik konsumen dan perilaku konsumsi dari konsumen mi instan merek NISSINMI dan merek lainnya serta alasan mengkonsumsi mi instan (b) mengidentifikasi hubungan karakteristik konsumen mi instan merek NISSINMI dengan pola konsumsi dari konsumen mi instan (c) melakukan analisis sikap konsumen terhadap berbagai atribut produk mi instan dan identifikasi brand awareness berbagai produk mi instan dan (d) Perumusan strategi pemasaran produk mi instan merek NISSINMI. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan menjadi acuan bagi produsen mi instan merek NISSINMI dalam menciptakan dan mengembangkan lini produk mi instan yang dimilikinya termasuk upaya bagian pemasaran untuk dapat bersaing di pasar yang sangat kompetitif.

Penelitian dilakukan didasarkan pada metode survey dengan melakukan tatap muka atau wawancara didukung dengan penggunaan instrumen kuesioner yang disebarkan secara tidak acak pada responden yang diketahui membeli produk mi instan merek NISSINMI dan juga mengkonsumsi mi instan merek lainnya. Analisis perilaku konsumen terhadap atribut-atribut mi instan dilakukan didasarkan pada model sikap multi atribut Fishbein.

Berdasarkan data kuesioner yang berjumlah 135 data maka terlihat bahwa karakteristik konsumen mi instan yang dominan adalah berusia antara 20-29 tahun, wanita, berpendidikan terakhir SMA, memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, jumlah anggota keluarga dalam satu rumah 4-6 orang, memiliki pengeluaran rata-rata bulanan untuk makanan dan minuman sebesar maksimum Rp. 500.000, memiliki pengeluaran rata-rata bulanan untuk hal selain makanan dan minuman sebesar maksimum Rp. 500.000, memiliki pola periode pembelian, pola konsumsi dan waktu mengkonsumsi yang tidak tentu.

Analisis sikap multi atribut Fishbein menunjukkan bahwa atribut yang paling penting menurut respoden adalah berturut-turut variasi rasa (1.444), tambahan zat gizi (1.430), harga (1.333), kemudahan dimasak (1.289), lama memasak (1.207), berat mi (1.200) dan kemasan (0.681). Analisis mi instan merek NISSINMI terhadap keseluruhan kompetitor yang ada menunjukkan bahwa sikap responden cenderung lebih baik terhadap atribut mi instan merek NISSINMI dibandingkan dengan merek-merek lain atau kompetitornya.

Responden umumnya memiliki sikap yang lebih baik terhadap atribut mi instan merek NISSINMI dibandingan dengan merek Indomi, Supermi, SalamMi, Sarimi, ABC, dan GagaMi. Hanya terhadap merek ChatzMi sikap responden cenderung lebih buruk.

Adapun pengenalan konsumen terhadap produk mi instan menunjukkan bahwa secara umum respoden mengenal mi instan tipe bungkus dengan baik sedang untuk tipe lainnya responden mengenal secara lebih baik mi instan tipe gelas dibandingkan mi instan tipe mangkok. Sedangkan alasan konsumen mengkonsumsi mi instan yang paling dominan adalah sebagai tambahan makanan bila lapar (34.60%), sedangkan alasan lainnya adalah sebagai pengganti nasi (22.54%), pengganti makan pagi (18.73%), dimakan berbarengan dengan nasi/sebagai lauk (15.24%), karena praktis (6.03%), sebagai snack (1.91%), sebagai oleh oleh/buah tangan (0.63%) dan sebagai makanan vegetarian (0.32%).

Pengembangan produk mi instan baru merek NISSINMI yang dicirikan dengan pengembangan variasi rasa yang lebih beragam diperlukan mengingat atribut tersebut merupakan atribut yang paling penting dimata konsumen. Hal ini akan mendorong produk NISSINMI untuk dapat bersaing di pasar yang kompetitif.

Strategi pemasaran produk mi instan dapat dilakukan melalui (1) strategi produk dalam bentuk penyebarluasan informasi mengenai keunggulan produk, memperluas variasi rasa serta mempertimbangan penambahan zat gizi, (2) strategi harga dalam bentuk trade promo atau diskon harga bagi penjual pada jumlah pembelian tertentu, (3) strategi distribusi dalam bentuk pelaksanaan program distibusi mandiri dan (4) strategi promosi dalam bentuk pelaksanaan floor display, trade sampling, free sampling dan demo masak. Dalam aktualisasi pelaksanaan strategi pemasaran, keempat hal tersebut tidak dilaksanakan secara terpisah tetapi merupakan bauran atau gabungan strategi yang diarahkan bagi peningkatan penjualan atau penerimaan produk oleh konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar